Sering kita menjumpai iklan layanan sms di televisi dengan berbagai content dan layanan yang mereka tampilkan. Dari mulai musik, game, ringtone, wallpaper, sampai ramalan jodoh juga ada. Pertama kita hanya perlu mendaftar dengan mengirimkan sms ke empat digit nomor, contoh ketik REG <spasi> Apaan kirim ke 98xx. Setelah itu kita dapat menikmati content yang mereka tawarkan lewat sms, tetapi setelah kita mendapatkan sms, pulsa kita akan berkurang Rp. 2000 ,- (umumnya). Bukankah itu suatu kerugian buat kita? Kita tidak memakai handphone kita untuk sms atau telpon tetapi kita hanya menerima sms dari layanan tersebut lalu pulsa kita berkurang sesuai dengan tarif yang diberlakukan, misal Rp. 2000 ,-.

Hebatnya mereka menyertakan tarif dan pengumuman bahwa layanan ini sms satu arah pada tulisan kecil sehingga kalau orang yang tidak jeli bisa terpedaya.  Saat orang yang terpedaya tersebut melayangkan protes ke penyedia layanan tersebut, maka orang tersebut dijamin kalah, karena penyedia layanan akan mengatakan bahwa itu bukan penipuan. Memang itu bukan penipuan. Banyak sekali trik lainnya untuk menjaring mangsa, contohnya kita akan mendapatkan dua produk (contoh : game ponsel) dari layanan tersebut tentunya setelah kita mendaftar. Tapi jelikah anda, bahwa pada tulisan kecil dibawah layar televisi anda ada tulisan seperti ini “game akan diterima setelah menerima 5 sms”. Ha..ha..ha.. ketahuan kalau kita menerima 5 sms dari layanan tersebut, berarti kita telah mengeluarkan Rp. 10.000 ,- untuk dua buah game. Masih banyak lagi contohnya.

Bagaimana layanan tersebut bisa berjalan?

Layanan tersebut bukan milik satu orang, tetapi milik sebuah perusahaan. Dan layanan tersebut memakai sistem layanan sms publik, contohnya SMS Gateway, SMS premium, dll. Jadi si penyedia layanan menetapkan tarif layanan sms tersebut, dan tentunya setiap sms yang diterima member itu adalah uang bagi perusahaan. Setiap pulsa yang melayang dari member akan masuk ke rekening tentunya sudah dipotong pajak. Jadi misal ada 1.000 member lalu tarif layanan sms tersebut Rp.2000,- per sms. Total per hari perusahaan itu dapat Rp.2.000.000,- (kotor), bayangkan itu hanya sehari. Nah uang itu akan mengalami beberapa potongan, diantaranya untuk membayar operator HP, dan tentunya pajak. Jadi masuk akal kalau layanan sms seperti itu banyak sekali.

Apa yang harus kita lakukan?

Dalam tulisan ini bukan berarti saya memaksa atau mendoktrin anda untuk tidak mengikuti layanan sms tersebut. Akan tetapi hendaknya anda pilih-pilih dalam mengikuti layanan tersebut. Sekiranya anda harus memahami layanan tersebut untuk diri anda, jadi pulsa anda tidak terbuang sia-sia. Dan yang pasti kenali teknologi dan mulai belajar dengan teknologi. Jangan jadi orang yang gaptek (gagap teknologi), karena mangsa mereka (para penyedia layanan sms0 adalah orang-orang yang gaptek. Sebenarnya banyak produk yang mereka tawarkan bisa anda dapatkan dengan gratis, asalkan anda mau sedikit tahu dan mencari tahu. Banyak ringtone, tema, wallpaper, mp3,  game, dan aplikasi hp lainnya bisa anda dapatkan di internet gratis lagi. Lalu misalkan layanan ramalan, anda harus tahu bahwa layanan sms bertema ramalan itu hanya bersifat random dan ramalan tersebut tidak langsung dari sang peramal. Jadi sang peramal hanya mengisi ramalan yang umum bagi kebanyakan orang. Lalu lamaran tersebut dimasukan ke dalam sebuah sistem, dan dirimkan ke member secara acak. Untuk tes coba anda mengikuti layanan tersebut dengan dua nomor yang berbeda, biasanya untuk memulai ramalan anda diminta untuk registrasi dan menuliskan nama anda. Silahkan coba dengan dua nomor berbeda pada layanan yang sama dan nama yang anda daftarkan juga sama, pasti isi sms yang anda terima pada nomor yang satu akan berbeda dengan nomor yang satunya lagi. Dan lagi sms tersebut pasti akan berulang, artinya suatu saat anda akan mendapatkan sms yang pernah anda terima sebelumnya.

Jadi apakah anda akan tetap mempercayai layanan sms tersebut? Anda yang memilih..