Jerry Yang, si Malas di Balik Sukses Yahoo

1 Komentar

263B54587939791AFE4C2E89B82F57JAKARTA – Kedatangan salah satu pendiri Yahoo Jerry Yang tentu menjadi kabar bagus bagi Indonesia. Di tengah-tengah teror bom yang kembali menghantui Tanah Air, salah satu tokoh penting di dunia internet itu bersedia mengunjungi negeri ini.

Selain untuk membagi pengalaman, kunjungan pria keturunan Taiwan itu dapat menjadi alat kampanye untuk membuktikan bahwa Indonesia adalah negeri yang aman.

Dirjen Aplikasi Telematika Cahyana Ahmadjayadi mengatakan, Indonesia termasuk beruntung karena bisa mengahadirkan Jerry ke Indonesia, terlebih mantan CEO Yahoo itu dikenal sangat sibuk.

Kendati hanya akan berpidato singkat, tidak lebih dari 5 menit, tentu banyak yang bisa dikupas dari pria sederhana itu. Setidaknya bisa memberikan inspirasi dari perjalanan karirnya membesarkan Yahoo.

Jerry Yang dilahirkan pada tahun 1968 di Taipei, Taiwan, dengan nama Yang Chih-Yuan. Saat usianya menginjak 10 tahun, Yang Chih-Yuan dan keluarganya pindah ke Amerika, dan Yang Chih-Yuan mengubah namanya menjadi Jerry Yang. Sejak saat itu, Yang dibesarkan di San Jose, California.

Yang berkata bahwa dirinya adalah murid yang malas, dengan tingkat konsentrasi yang rendah. Namun, dia dapat sukses di bidang akademik. Yang masuk sebagai mahasiswa tingkat sarjana di Stanford pada tahun 1990, dan mendapatkan gelar sarjana muda dan master dalam waktu 4 tahun. Kemudian dia melanjutkan pendidikan doktornya, hingga dia bertemu dengan David Filo.

Perkenalannya dengan Fillo karena mereka mempunyai hobi yang sama, yaitu menyukai kegiatan surfing di internet, hingga menghabiskan waktunya berjam-jam berada di depan komputer dan membuat aktivitas belajar mereka terbengkalai.

Pada Februari 1994, mereka membuat panduan pada sebuah trailer kampus agar mereka tetap dapat melanjutkan kesenangan mereka terhadap internet. Dalam waktu singkat, mereka telah lebih banyak menghabiskan waktu untuk membuat link-link favorit daripada membuat desertasi program doktor mereka.

Kemudian mereka berpikir mengapa tidak memasukannya di web. Mereka kemudian bekerja membuat sebuah program database untuk menanganinya, yang dapat memberikan hasil secara online. Seiring waktu berjalan, lahirlah konsep awal dari Yahoo.

Situs yang mereka buat itu berjudul “Jerry’s Guide to the World Wide Web”, tetapi kemudian setelah mencari nama yang dianggap bagus di dalam direktori yang mereka buat, mereka memutuskan untuk menggunakan nama Yahoo, yang merupakan singkatan dari “Yet another Hierarchical Officious Oracle”.

Pada Maret 1995, Yahoo pun mengadakan kerja sama bisnis dengan para pemilik lembaga modal ventura Silicon Valley. Pertumbuhan pesat bisnis Yahoo terus berkembang hingga ke seluruh penjuru dunia. Berkat Yahoo pulalah, mahasiswa malas dan berkosenterasi rendah itu memiliki kekayaan hingga USD2,2 miliar pada 2007.

) Diolah dari berbagai sumber

source : news.id.msn.com

Happy Birthday…..

4 Komentar

Tidak terasa usia blog ini sudah genap satu tahun. Memang banyak sekali suka dan duka saat mengurus blog ini dalam satu tahun. Mulai dari putus dengan pacar, jadian dengan pacar, koneksi internet payah, koneksi internet kenceng, dan masih banyak lagi pengalaman yang menyenangkan saat update blog ini.

Usia baru, tahun baru dan kualitas yang baru, itulah yang akan saya tingkatkan untuk blog ini. Mungkin dari anda para pengunjung blog ini merasa kecewa karena ada beberapa fitur yang belum ada fungsinya. Tetapi Insya Allah mulai di usia baru semua fitur dan update berita seputar IT akan terus ditingkatkan.

Terima kasih saya kepada Allah swt (our creator), Nabi Muhammad saw (my inspiration til the end), orang tua saya, teman-teman dari Pend. Ilmu Komputer UPI, teman-teman Hackers Center, dan anda para pengunjung buatkamusaja.wordpress.com. Pokoknya buat semuanya saya ucapkan Terima kasih banyak.

Friendster ‘Jual Diri’ di Asia

Tinggalkan komentar

friendster 4 blogNEW YORK – Salah satu jejaring sosial tertua, Friendster, berencana untuk menjual sebagian besar sahamnya. Menurut Bank investasi Morgan Stanley, Friendster sedang mencari pembeli yang berasal dari Asia.

Dari dokumen yang eksklusif didapatkan Tech Crunch, dan dikutip okezone, Selasa (28/7/2009), menunjukan kalau yang menjadi alasan kuat Friendster ‘jual diri’ di Asia, karena hampir sebagian besar pengguna Friendster berasal dari Asia Pasfik.

Dokumen yang diakui keasilianya, karena ada cap terhitung bulan Juli 2009, terlampir kalau dari 100 juta pengguna Friendster, sebanyak 75 persen-nya berasal dari Asia. Disebutkan juga negara kunci yang menjadi kesuksesan jejaring sosial ini adalah, Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Filipina.

Lembar fakta itu juga menyebutkan, walaupun berjalan lambat, setidaknya ada 100 ribu anggota baru yang bergabung dengan Friendster. Itu sebabnya, Friendster sangat berharap bisa dibeli oleh pembeli dari Asia. Karena mereka yakin, dalam beberapa tahun kedepan, dedengkot jejaring sosial ini bakal melejit kembali di Asia dalam waktu beberapa tahun kedepan.

Kendati demikian, dalam dokumen rahasia itu, tidak disebutkan berapa harga yang ditawarkan. Yang jelas perusahaan yang memiliki perwakilan di Singapura, Australia, dan Amerika Serikat itu, menyimpan dana hingga USD45 juta dari gabungan beberapa perusahaan.

Tak bisa dipungkiri lagi, Friendster memang harus bergerak cepat, jika tidak ingin selalu kalah dari Facebook. Sekelumit kenangan masa lalu, yang menjadikan Friendster nomor satu di Indonesia, harus segera diambil kembali.

source : news.id.msn.com

Kembalikan Popularitas, Friendster Luncurkan Fitur Baru

Tinggalkan komentar

friendster 4 blogMOUNTAIN VIEW – Friendster mulai menapaki upaya baru untuk mengembalikan popularitasnya dengan meluncurkan fitur Friendster “Do It Yourself” (DIY) Ads.

Beberapa hari lalu, situs jejaring tertua di dunia ini mengumumkan niatnya untuk mencari pembeli di Asia karena sebagian besar pengguna Friendster berasal dari Asia Pasifik. Menurut dokumen Friendster, dari 100 juta pengguna Friendster sebanyak 75 persen berasal dari Asia.

“DIY Ads adalah cara efektif dan mudah bagi kalangan bisnis lokal untuk membeli dan menampilkan iklan dengan anggaran yang terjangkau,” kata CEO Friendster, Richard Kimber, melalui keterangan resminya kepada okezone, Kamis (30/7/2009).

DIY Ads segera hadir untuk digunakan para pengguna internet di seluruh dunia, terutama untuk kalangan bisnis. Mereka bisa memanfaatkan fitur ini dengan langsung mengunjungi alamat situs http://www.friendster.com/advertise/index.php.

Dengan fitur ini, pelaku bisnis bisa mempromosikan produk dan layanan mereka ke lebih dari 100 juta pengguna Friendster di lebih dari 75 negara.
Fitur ini juga memberikan pilihan pada pemasang iklan untuk mengarah audiens tertentu dengan menyeting data demografi, negara, usia, dan jenis kelamin. Dengan begitu, mereka bisa menyasar target audiens iklan dengantepat dan efektif.

Mereka pun memiliki hak penuh dalam pengawasan isi pesan dan kreatifitas iklan mereka. Selain itu, iklan bisa dioptimalisasi sesuai dengan batas anggaran yang dikehendaki si pengiklan.

Pengiklan memiliki akses untuk melihat grafik yang menunjukkan perkembangan daya tarik iklan mereka, jumlah total klik, dan jumlah biaya yang dikeluarkan.

Ditengah persaingan ketatnya dengan situs jejaring sosial lain seperti Facebook, Friendster harus bergerak cepat kalau tidak ingin semakin tenggelam.

source : news.id.msn.com

Deathbook, Facebook Bagi Orang Mati

1 Komentar

deathbookLONDON – Sekarang kematian tidak lagi menjadi alasan bagi seseorang untuk tidak bisa meng-update ataupun berkomunikasi, meski yang bersangkutan sedang berada di dunia ‘akhirat’.

Ya, situs yang bernama Deathbook dapat memungkinkan seseorang yang sudah meninggal untuk merayakan hari jadi pernikahannya, dengan memberikan kesempatan kepada anggota lain untuk mengirim ucapan email kepada yang bersangkutan kedalam dunia akhirat.

Namun, jangan dibayangkan situs ini memungkinkan orang yang sudah meninggal, mengetik dan ber-chatting ria di dalam alam kubur dengan laptop kesayangannya. Sebab, situs Deathbook ini, lebih mirip dengan situs wasiat online, yang mana penggunanya ketika masih hidup dapat mengisi berbagai informasi dalam sebuah konten.

“Ini seperti pesan pribadi yang ditujukan untuk istri, anak, dan saudara Anda yang masih hidup. Bahkan, mereka bisa saling berbagi nomor rekening, akun, dan lainnya,” jelas sang kreator Simon Gilligan, seperti yang dilansir Times, Rabu (29/7/2009).

Setelah mengisi konten tersebut, maka situs tersebut akan mengolah informasi yang ada di dalamnya, dengan mengatur tanggal kemunculannya, sehingga menunjukkan seolah-olah pengguna yang bersangkutan masih hidup. Ini dapat mengetahui informasi kenangan atau warisan yang ditinggalkan di situs tersebut.

Sang pemilik sendiri, mengatakan akan segera melauncing situs ajaib ini pada bulan depan.

Source : news.id.msn.com

Older Entries